PPP Protes Sikap AS Mengklaim Yerusalem Ibu Kota Israel

Kamis, 07 Desember 2017 - 21:15 WIB
PPP Protes Sikap AS Mengklaim Yerusalem Ibu Kota Israel
PPP Protes Sikap AS Mengklaim Yerusalem Ibu Kota Israel
A A A
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bakal melayangkan surat protes kepada Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Jakarta. Protes itu buntut dari penetapan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel oleh Presiden AS Donald Trump.

"Saya menyerukan agar rakyat AS juga mempertanyakan keputusan sepihak Trump. Karena selama ini, seluruh Presiden AS sebelumnya selalu menerbitkan memorandum enam bulan sekali untuk menunda keputusan Kongres AS," ujar Ketua Umum PPP M Romahurmuziy, Kamis (7/12/2017).

Selain itu, PPP juga melalui anggotanya di Komisi I DPR bakal memanggil Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi. PPP ingin Retno menyampaikan sikap Indonesia yang tegas dan lugas terhadap keputusan Trump tersebut.

Kata dia, sikap resmi Indonesia juga perlu untuk mendapatkan dukungan internasional agar bisa menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada pemilihan mendatang. Lebih lanjut dia mengatakan, keputusan Trump itu juga justru menempatkan AS pada posisi sama dengan Israel.

"Sehingga, di masa mendatang sangat sulit membayangkan AS mampu untuk mendapatkan kepercayaan internasional bisa berada di posisi tengah," kata pria yang akrab disapa Romi ini.

Maka itu, Amerika Serikat didesak untuk mencabut keputusan tersebut, dengan menerbitkan memorandum dalam rangka menunda pemindahan dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Pemindahan itu juga menunjukkan kuatnya lobi Yahudi di pemerintahan Trump. Padahal, saat ini pemerintahan Trump tengah mengalami himpitan politik dalam negeri," tegasnya.

Sehingga, kata dia, Indonesia perlu bersikap tegas terhadap AS. Adapun sikap tegas yang dimaksud dengan menyampaikan nota keberatan kepada Dewan Keamanan PBB.

"Khususnya atas langkah sepihak yang dilakukan oleh AS. Apalagi, pemindahan ibu kota hanya akan meningkatkan eskalasi ketegangan di kawasan Timur Tengah," imbuhnya.

Dia juga meminta Trump tidak menggunakan sentimen dalam negeri dan lobi Yahudi demi kepentingan domestiknya. "Karena, sikap AS hanya menunjukkan keberpihakan dan proteksinya kepada Israel," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6449 seconds (0.1#10.140)